Arus listrik menimbulkan panas
Ketika dua benda yang mempunyai suhu yang berbeda
dihubungkan satu sama lain dihubungkan, maka akan terjadi transfer energi atau
aliran energi dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah. Energi yang dipindahkan pada kondisi-kondisi seperti ini biasa disebut
sebagai energi kalor/panas (heat). Ketika suatu benda dipanaskan maka energi
diberikan pada benda itu. Ketika suatu benda dipanaskan maka benda tersebut
akan kehilangan energi. Dan kita biasanya beranggapan bahwa satu kalori akan
mengubah temperatur satu gram air satu derajat Celsius.
Tentu saja energi kalor tidak berbeda dari energi
mekanik. Kalori pasti merupakan satuan energi yang lain yang mirip dengan Erg
atau Joule. Salah satu cara untuk menemukan hubungan antara kalori dan joule
adalah mengukur besarnya kalor yang diterima dalam kalori ketika dilakukan
kerja yang berupa gaya gesek dalam jumlah tertentu dalam satuan Joule. Jamess
Presscott Joule melakukan percobaan seperti itu pada tahun 1840. Joule
menggunakan sebuah alat yang didalamnya beban-beban yang jatuh merotasikan
sekumpulan dayung didalam sebuah wadah air yang diisolasi. Didalam satu siklus
operasi maka beban-beban yang jatuh tersebut melakukan sejumlah kerja yang
diketahui pada air tersebut, yang massanya m, dan kita memperhatikan bahwa
temperatur naik sebanyak DT. Kita dapat menghasilkan kenaikan temperatur yang sama
ini dengan memindahkan tenaga kalor Q kepada sistem tersebut yang diberikan
oleh:
Q = m.c. DT
Jadi kita mengukur W,
mengamati DT,
dan menghitung Q,
Sejak saat
itu, metode elektrik untuk menentukan hubungan kalori dan Joule telah disempurnakan.
Hasil yang didapat ini dinamakan Tara
kalor mekanik dari kalor/panas adalah
1 kalori = 4,184 Joule, sehingga
1 Joule =
0,239 Kalori
Kita dapat menggunakan nilai
percobaan ini untuk mengubah pengukuran energi-kalor menjadi satuan dasar energi-mekanik.
Konsep ini akan kita coba untuk diterapkan dalam percobaan kali ini.
Apabila antara dua ujung kawat konduktor diberi beda
potensial, maka elektron-elektron bebas akan bergerak di sepanjang kawat
konduktor tersebut. Elektron akan menumbuk partikel konduktor selama terjadi
beda potensial. Dengan demikian dapat dianggap elektron berkecepatan rata-rata
tetap. Dengan adanya tumbukan tersebut, maka sebagian energi gerak elektron
akan diberikan pada partikel. Getaran partikel akan bertambah besar dan inilah
yang menyebabkan panas. Dalam suatu percobaan kawat spiral yang dialiri arus
listrik dimasukkan ke dalam air sehingga terjadi perpindahan panas dari spiral
ke air. Hingga derajat pertambahan panas (dH/dt) berbanding lurus dengan arus listrik dan beda
potensial :
dH/dt =
V.i……………………………………(1)
Bila V dan I tetap maka
persamaan (1) dapat diintegralkan
H =
V.i.t………………………………………(2)
H = Jumlah panas yang timbul (Joule)
t = lama waktu dialiri listrik (detik)
Bila V,I,t dapat diukur maka
H dapat dihitung.
Panas yang diterima air :
Q1 = W.(Ta-Tm) (kalori)………………………………(3)
Panas yang diterima
kalorimeter dan pengaduknya :
Q2 = 0,26.W.(Ta-Tm) (kalori)…………………(4)
W = massa
air(gram)
Ta = Temperatur akhir(0C)
Tm = Temperatur awal (0C)
0,26W
= harga air
Gambar:
Berdasar Asas Black – panas yang
diterima = panas yang diberikan, maka persamaan (2) = jumlah persamaan (3) dam
(4). Maka harga 1 Joule dalam satuan kalori dapat kita tentukan.
Terimakasih informasinya
ReplyDeletegan...., apakah bisa dihitung watt yang hilang akibat terjadi loss kontak pada sambungan-sambungan?? pada sambungan terjadi panas...saya mengukur panas memakai thermovision dan mengukur arus listrik dengan tang ampere,....mohon pencerahannya gan,tks
ReplyDelete