Apa itu Pakar?
Jika seseorang sedang menyelesaikan tulisan baik itu skripsi ataupun karya ilmiah lainnya, tentu saja tak luput dari yang namanya pakar, lalu apa se yang dimaksud pakar itu???
Untuk lebih menambah pengetahuan mari kita pelajari lebihlanjut apa itu pakar!
Gambar Ilustrasi |
Pakar atau ahli ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi. Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seoran pakar dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.
Ahli merupakan sinonim dari pakar. Dahulu, pengertian kata ahli lebih luas, sama dengan anggota.
Hadinur, menyebutkan:
”seseorang yang telah menguasai bidangnya dengan sangat baik sehingga dia dapat memberikan respon yang sangat cepat (kadang kala respon ini muncul tanpa berpikir panjang — dan mungkin sekali muncul dari ketidaksadaran) jika seseorang tersebut mendapatkan ‘rangsangan’ yang berkaitan dengan bidang yang dikuasainya“.
Lalu apa syarat menjadi pakar atau ahli? Merujuk pada tulisan Asnugroho,
Salah satu point yang dipermasalahkan oleh Bernaridho adalah sebutan “pakar TI”. Menurut artikel tsb., syarat seseorang disebut pakar adalah penguasaan… Bagi saya sulit untuk membayangkan keahlian apa saja yang dimiliki oleh seseorang bila disebut pakar TI. Ada satu yang masih belum jelas bagi saya : Bernaridho memakai kata-kata : “penguasaan”. Bagaimana definisinya secara kuantitatif, seorang disebut “menguasai” ? Mungkin ini dikarenakan saya terbiasa dengan hitungan gyouseki/prestasi capaian di dunia akademik. Di kampus saya, journal dihitung 1 point, peer-reviewed international conference dihitung 0.5 point, kalau tanpa review, tidak akan dihitung. Biasanya publikasi di computer science rata-rata 8 halaman. Kalau kurang dari 4 halaman, tidak akan dihitung.
Dalam syarat pengajuan degree, kontribusi kandidat doktoral dihitung dengan cara tsb. di atas. Misalnya dulu saya disyaratkan memiliki minimal 1 journal dan beberapa international conference publication. Sedangkan rekan saya yang di jurusan biotek, disyaratkan 3 journal. Beda jurusan beda syaratnya. Dalam satu jurusan kadang juga berbeda syarat, tergantung professornya. Ada juga rekan yang tidak memiliki publikasi journal, tapi kontribusi ybs. diakui dari beberapa publikasinya pada international conference. Prinsipnya, menurut aturan monbukagakusho (P&K Jepang) kriteria seorang lulus S3 adalah kemampuan untuk melakukan riset secara mandiri. Sedangkan publikasi di atas adalah “bukti”-nya.
Kembali pada kalimat Bernaridho, saya kesulitan untuk memahami pada kata “menguasai”. Bagaimana kita mengukur kontribusi seseorang pada suatu bidang agar disebut “menguasai”. Kriteria apa yang digunakan ? Apakah jumlah publikasi, atau pengaruh dari publikasinya yang diukur dari citation rate, ataukah dalam bentuk pengakuan dari organisasi resmi, seperti Fellow Membership dari IEEE, IEICE, dsb. ?
Yang pasti untuk menjadi pakar dalam suatu bidang tidak harus berangkat dari jurusan yang mengasah bidang tsb. Seorang pakar software engineering tidak harus memiliki latar belakang pendidikan informatika. Penelitian bersifat universal dan boleh dilakukan siapa saja. Pengakuan akan kontribusi seseorang ditentukan bukan berdasarkan latar belakang pendidikannya, melainkan kontribusinya.
Berdasarkan penjelasan diatas kita dapat sedikit tau apa itu pakar dan bagaimana kok bisa dibilang pakar. mungkin sekian dan dulu semoga bermanfaat.
0 Response to "Apa itu Pakar? "
Post a Comment